Am I?
Apakah menjadi orang yang sangat egois dengan segala kesedihanku ini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat picik dengan segala masalahku ini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat kekanakan dengan segala tekanan ini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat tidak bersyukur dengan segala hal yang kumiliki?
Mungkin orang akan berpikir aku sangatlah berlebihan terhadap sikapku. Seakan-akan hanya akulah orang termenderita di dunia ini, termalang di dunia ini, tertidak beruntung dan ter lainnya dengan segala hal-hal yang tidak menyenangkan.
Aku tahu aku bukanlah satu-satunya.
Aku tahu di luar sana, bahkan di sekitarku, di dekatku ada banyak orang yang juga merasa hidupnya berat, punya sejuta masalah, merasa hidupnya begitu susah atau bahkan ada yang jauh lebih menderita dibandingkan dengan diriku.
Lalu aku harus bagaimana?
Aku ini hanya manusia biasa. Terkadang bisa menjadi begitu serakah. Terkadang bisa menjadi begitu picik. Salahkah aku yang merasa hidupku tidak ada gunanya, tidak ada artinya, feel so worst.
Apa yang bisa kulihat, ketika mataku terus tertutup, terus tersedu-sedu. Apa yang bisa kupikir ketika tak ada pikiran lain selain ingin berhenti. Apa yang bisa kurenungi ketika hanya masalah yang menghimpitku.
Aku tahu aku berpikiran sempit sekali.
Tapi dunia itu memang sempit. Sesempit ketika aku melihat orang-orang disekitarku mulai berhasil dan berjalan. Sedangkan aku?
Untuk apa aku ada di sini ketika tak ada satupun yang tersisa untukku.
Haruskah aku berpura-pura senang, berpura-pura baik-baik saja di tengah mereka?
Sudah cukup semua kata-kata itu, tak ada yang bisa menyembuhkanku. All of that is like kind of bullsh*t.
Biar saja aku dianggap lemah, tak punya harapan hidup, tak ada semangat. Biar.
Ini aku. Aku sudah lelah.
Jadi sampai kapan aku dibiarkan sekarat begini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat picik dengan segala masalahku ini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat kekanakan dengan segala tekanan ini?
Apakah aku menjadi orang yang sangat tidak bersyukur dengan segala hal yang kumiliki?
Mungkin orang akan berpikir aku sangatlah berlebihan terhadap sikapku. Seakan-akan hanya akulah orang termenderita di dunia ini, termalang di dunia ini, tertidak beruntung dan ter lainnya dengan segala hal-hal yang tidak menyenangkan.
Aku tahu aku bukanlah satu-satunya.
Aku tahu di luar sana, bahkan di sekitarku, di dekatku ada banyak orang yang juga merasa hidupnya berat, punya sejuta masalah, merasa hidupnya begitu susah atau bahkan ada yang jauh lebih menderita dibandingkan dengan diriku.
Lalu aku harus bagaimana?
Aku ini hanya manusia biasa. Terkadang bisa menjadi begitu serakah. Terkadang bisa menjadi begitu picik. Salahkah aku yang merasa hidupku tidak ada gunanya, tidak ada artinya, feel so worst.
Apa yang bisa kulihat, ketika mataku terus tertutup, terus tersedu-sedu. Apa yang bisa kupikir ketika tak ada pikiran lain selain ingin berhenti. Apa yang bisa kurenungi ketika hanya masalah yang menghimpitku.
Aku tahu aku berpikiran sempit sekali.
Tapi dunia itu memang sempit. Sesempit ketika aku melihat orang-orang disekitarku mulai berhasil dan berjalan. Sedangkan aku?
Untuk apa aku ada di sini ketika tak ada satupun yang tersisa untukku.
Haruskah aku berpura-pura senang, berpura-pura baik-baik saja di tengah mereka?
Sudah cukup semua kata-kata itu, tak ada yang bisa menyembuhkanku. All of that is like kind of bullsh*t.
Biar saja aku dianggap lemah, tak punya harapan hidup, tak ada semangat. Biar.
Ini aku. Aku sudah lelah.
Jadi sampai kapan aku dibiarkan sekarat begini?
Komentar
Posting Komentar