Nanti, kalau aku sudah menyukai hujan
Mereka tanya padaku kapan, maka ku jawab nanti kalau sudah menyukai hujan.
Aku tidak suka hujan, tapi kemanapun aku pergi selalu ada hujan. Mungkin kalau aku pergi ke kutub utara atau selatan atau ke gurun mungkin aku tak akan bertemu hujan. Atau haruskah aku pergi ke Mars? Atau ke Venus?
Mungkin aku orang yang aneh, membenci hal yang merupakan berkah. But that's me. Mungkin bahkan aku juga membenci hidupku.
Aku bertanya-tanya kapan aku akan dibiarkan sekarat seperti ini?
Untuk apa hidup jika terus dibiarkan sekarat seperti ini? Ini benar-benar menyiksa. Aku benci.
Siapa yang suka hidup seperti ini.
Semua orang sudah menemukan jalannya, tapi aku masih tetap saja seperti orang buta, terus tersandung dan terluka dan tak tahu kemana akan melangkah. Siapa yang suka terluka? Luka baru terus saja muncul sementara luka lama belum sembuh.
Kadang ketika aku mendengar seseorang meninggal, aku bertanya-tanya kapan waktuku tiba??
Mungkin aku terdengar berlebihan. Aku tahu mati tak seenak itu. Detik-detik ketika roh meninggalkan tubuh itu sangat menyakitkan. Belum lagi setelah mati pasti kita akan disuruh mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat selama di dunia. Aku tahu kalau ada kehidupan lain setelah kematian. Tapi hidup di sini juga bukan suatu hal yang mudah.
Aku lelah dan takut. Sangat takut. Aku takut mengecewakan orang-orang yang telah berharap banyak padaku. Aku tak layak diperlakukan seperti itu. Aku bukanlah orang yang pandai berjuang.
Aku merasa sangagt lemah.
Jadi tolong bisakah seseorang menghentikan ini semua?
Tolong keluarkan aku dari sini!!!
Jika aku boleh kembali, aku tidak akan pernah memilih jalan ini.
Jika aku boleh memilih, aku lebih baik tidak pernah dilahirkan.
Jika aku bisa berubah, aku tidak akan membenci hujan.
Aku tidak suka hujan, tapi kemanapun aku pergi selalu ada hujan. Mungkin kalau aku pergi ke kutub utara atau selatan atau ke gurun mungkin aku tak akan bertemu hujan. Atau haruskah aku pergi ke Mars? Atau ke Venus?
Mungkin aku orang yang aneh, membenci hal yang merupakan berkah. But that's me. Mungkin bahkan aku juga membenci hidupku.
Aku bertanya-tanya kapan aku akan dibiarkan sekarat seperti ini?
Untuk apa hidup jika terus dibiarkan sekarat seperti ini? Ini benar-benar menyiksa. Aku benci.
Siapa yang suka hidup seperti ini.
Semua orang sudah menemukan jalannya, tapi aku masih tetap saja seperti orang buta, terus tersandung dan terluka dan tak tahu kemana akan melangkah. Siapa yang suka terluka? Luka baru terus saja muncul sementara luka lama belum sembuh.
Kadang ketika aku mendengar seseorang meninggal, aku bertanya-tanya kapan waktuku tiba??
Mungkin aku terdengar berlebihan. Aku tahu mati tak seenak itu. Detik-detik ketika roh meninggalkan tubuh itu sangat menyakitkan. Belum lagi setelah mati pasti kita akan disuruh mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat selama di dunia. Aku tahu kalau ada kehidupan lain setelah kematian. Tapi hidup di sini juga bukan suatu hal yang mudah.
Aku lelah dan takut. Sangat takut. Aku takut mengecewakan orang-orang yang telah berharap banyak padaku. Aku tak layak diperlakukan seperti itu. Aku bukanlah orang yang pandai berjuang.
Aku merasa sangagt lemah.
Jadi tolong bisakah seseorang menghentikan ini semua?
Tolong keluarkan aku dari sini!!!
Jika aku boleh kembali, aku tidak akan pernah memilih jalan ini.
Jika aku boleh memilih, aku lebih baik tidak pernah dilahirkan.
Jika aku bisa berubah, aku tidak akan membenci hujan.
Komentar
Posting Komentar